Dalam
pelaksanaannya, pengendalian hayati memiliki kelebihan juga kekurangan.
Kelebihan dari pengendalian hayati, antara lain:
1.
Selektifitas tinggi dan tidak
menimbulkan hama baru;
2.
Organisme yang digunakan sudah ada
di lapangan/lahan;
3.
Organisme yang digunakan dapat
mencari dan menemukan hama
4.
Dapat berkembang biak dan menyebar
secara alamiah hama tidak menjadi resisten atau
terjadi sangat lambat
5.
Pengendalian ini dapat berjalan
dengan sendirinya
6.
Tidak ada pengaruh/efek samping yang
buruk, seperti pada penggunaan pestisida.
Sedangkan
kekurangan dari pengendalian hayati ini, antara lain :
1.
Pengendalian berjalan lambat
2.
Tidak dapat diramalkan, ditentukan
dengan paksa
3.
Sulit dan mahal untuk
pengembangannya dan penggunaannya
4.
Memerlukan pengawasan pakar.
pengendalian
Hama Secara KIMIAWI
A.
Pengendalian
Hama secara Kimiawi
Pengendalian hama secara kimiawi
merupakan pengendalian hama dengan menggunakan zat kimia. Pengendalian hama ini
biasa dilakukan dengan penyemprotan zat kimia pada bagian tumbuhan.
Pengendalian hama ini sering dilakukan oleh petani. Olehnya itu pengendalaian
hama secara kimiawi sering dimasukkan ke dalam langkah pemerantasan hama dan
penyakit.
1. Hama/penyakit/gulmamenjadi
resisten atau kebal
Semakin sering tanaman disemprot dengan pestisida, maka
tanaman semakin kebal. Ini berarti jumlah tanaman yang mati semakin sedikit walaupun
disemprot berkali-kali dengan dosis yang tinggi.
2. Resurgensi
atau timbulnya kembali hama tersebut.
Populasi hama /penyakit/gulma tersebut malah menjadi
berkembang lebih banyak setelah diperlakukan dengan pestisida. Hal ini disebabkan karena
musuh-musuh alami mati sehingga pengaruh pestisida terhadap tanaman tersebut
tidak mampu membunuh spora yang tahan, sehingga inilah yang nantinya akan
berkembang pesat tanpa ada musuh atau saingan lainnya.
pestisida. Beberapa pestisida dapat mengalami
biodegradasi, dirombak secara biologis dalam tanah dan air.
7. Residual
effect
Dengan aplikasi pestisida yang terlalu banyak,
apalagiyang persisten, akan meniggalkan residu dalam tanaman dan produk
pertanian (buah, daun, bji, umbi, dan lain sebaganya) tergantung dari jenis
pestisida dan residu.
Dari formulasinya, pestisida bentuknya bermacam-macam, antara
lain :
1.Cair
a. Cairan yang dapat diemulsikan (Emulsifeable Concentrate/EC, Transparent Emulsion Concentrates/TEC)
a. Cairan yang dapat diemulsikan (Emulsifeable Concentrate/EC, Transparent Emulsion Concentrates/TEC)
b. Cairan yang
dapat dilarutkan atau water-miscible liquids (Water-Soluble Concentrates/WSC,
Liquid/L, Soluble Concentrates/SC, Soluble Liquid/SL)
1. Arti symbol pada kemasan , wp g s ec
2. Padat
a. Tepung, yang dapat dilarutkan (Water Soluble Powder/SP),
yang dapat bercampur dangan air/alcohol (Wettable Powder/WP), dengan pelarut
padat (Flowable/F atau Sprayable suspension/S)
b. Debu (Dust/D)
c. Butiran (Granule/G)
d. Umpan (Bait/B)
Selain itu, ada juga yang menggolongkan pestisida berdasarkan sifat-sifatnya, misalnya atraktan (menarik/pemikat, biasanya sebagai perangkap), repelen (menolak kehadiran), antifedan (tidak disukai untuk dimakan).
KODE DAN KOMPONEN PESTISIDA
Pestisida yang beredar dipasaran, dalam kemasannya dilengkapi
dengan kode-kode baik berupa tulisan, simbol/warna maupun gambar (pictogram)
yang menjelaskan kandungan, sifat, petunjuk penggunaan dan hal-hal lain yang
perlu diperhatikan. Setiap pestisida mencantumkan nama bahan aktif, formulasi,
cara kerja, dosis atau konsentrasi serta cara penggunaannya.
Contoh : Winder 25 WP, Winder adalah merek dagangnya, 25 adalah kandungan bahan aktifnya (25%), WP adalah formulasinya (tepung). Di dalam kemasannya tertera juga bahan aktif (imidakloprid) serta dosis penggunaan pada jasad sasaran.
Agar lebih mengenal pestisida, perlu juga diketahui beberapa
komponen yang terdapat di dalamnya (menyangkut sifat dan efikasinya)
• Bahan aktif adalah produk khemis yang mengandung kemampuan insektisidaladjuvant adalah bahan yang memperbaiki kualitas bahan formulasi insektisida (memperbaiki penetrasi/absorbsi)
• agensi antidrift adalah senyawa yang dipergunakan untuk mengurangi jumlah droplet halus hasil suatu noselkarier adalah bahan inert yang berfungsi sebagai pelarut atau matriks bagi bahan aktif
• bahan kompatibel adalah bahan yang dapat dicampur bersama tanpa mempengaruhi sifat masing-masing bahan
• agensi deflokulasi
dipergunakan untuk mencegah penggumpalan/agregasi suatu padatan dalam larutan
semprot.
• emulsifier adalah bahan surfaktan yang dipergunakan untuk menstabilkan suspensi caira dalam cair (mis. minyak dalam air)
• emulsifier adalah bahan surfaktan yang dipergunakan untuk menstabilkan suspensi caira dalam cair (mis. minyak dalam air)
• agensi pembusa adalah bahan kimia yang menyebabkan insektisida
menghasilkan busa, sehingga mengurangi drift.
• penetran merupakan bahan additif atau adjuvan yang membantu
insektisida bergerak bebas pada permukaan luar jaringan tanaman
• propelen adalah bahan inert dalam produk bertekanan (aerosol)
• surfaktan adalah bahan yang membantu mengefektifkan bahan penyelaras permukaan sasaran (emulsifier, bahan pembasah)--ada yang non-ionik (eter poliglikol dan oksida polietilen) ada yang ionik (anionik: SDS/kationik)
• surfaktan adalah bahan yang membantu mengefektifkan bahan penyelaras permukaan sasaran (emulsifier, bahan pembasah)--ada yang non-ionik (eter poliglikol dan oksida polietilen) ada yang ionik (anionik: SDS/kationik)
• suspensi adalah partikel halus yang dilarutkan ke dalam cairan (termasuk juga emulsi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar