Laman

Selasa, 18 Februari 2014

laporan klimatologi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorologi lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari proses-proses atmosfer.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di muka bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Unsur utama cuaca dan iklim meliputi suhu udara, kelembapan udara, curah hujan, tekanan udara, angin, intensitas cahaya matahari serta unsur iklim lainnya. Faktor yang mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di tempat lain disebut dengan kendali iklim. Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi, pada umumnya tanaman dan ternak mempunyai kondisi iklim optimumnya masing-masing, namun perlu juga memperhatikan faktor lain, seperti tanah, penyakit, dan fasilitas transfortasi yang dapat mrngubah keseraasian suatu daerah untuk jenis khusus pertanian dan peternakan.
Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis dan sifat iklim bisa menentukkan jenis tanaman yg tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan. Seiring dengan dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis seperti indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari.
B.     Tujuan praktikum
Untuk mengetahui alat – alat klimatologi pertanian berupa prinsip kerja bagian alat dan lain – lainnya


BAB II
METODE PRAKTIKUM

A.    Waktu dan tempat
Kegiatan praktikum ini dilakukan pada bulan oktober – selesai yang bertempat di lab. Klimatologi pertanian jurusan bididaya tanaman perkebunan, politiknik pertanian negeri pangkep.




B.     Alat klimatologi
ü  Ombrometer tipe observatorium
ü  Termohigrograf
ü  Wind monograf
ü  Aktinograf
ü  Campbell Stokes
ü  Thermometer tanah




C.     Prosedur kerja
a.       Mahasiswa diberikan pemahaman tentang setiap masing – masing alat.
b.      Mahasiswa mendengarkan arahan dan menulis yang menurutnya penting
c.       Membuat laporan





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    HASIL
1.      Alat Pengukur Curah Hujan
                                                                                     Nama Alat : Ombrometer type Observatorium
Gambar
Keterangan
a.         mulut penakar seluas 100cm2
b.        corong sempit
c.         tabung penampung dengan kapasitas setara 300-500 mm CH
d.        kran

a)   Satuan alat                    : mm
b)   Satuan pengukuran       : mm
c)   Ketelitian kerja             : 0,5 mm
d)  Prinsip kerja                  : penampung curah hujan
e)   Cara kerja alat               : pada mulut penangkar bingkai alas diberi logam tahan karat, air hujan masuk ke dalam mulut penangkar, lalu masuk ke corong sempit dan menuju ke tabung penampung yang mempunyai diameter corong, kemudian kran dibuka, hingga air mengalir ke gelas penangkar.
f)    Cara pemasangan alat :
-       Alat di tempatkan pada lapangan terbuka dengan jarak terhadap pohon atau bangunan terdekat sekurang-kurangnya sama dengan tinggi pohon atau banguna tersebut.
-       Permukaan mulut corong harus benar-benar horizontal dan dipasang pada ketinggian 120 cm dari permukaan tanah.
g)      Cara pengamatan:
-       kertas grafik dipasang pada silinder yang berputar secara teratur secara otomatis.
-       Penggantian kertas grafik dilakukan 1 minggu sekali.
- Pencatatan curah hujan bersifat kumulatif, dengan kapasitas maksimum penampung 60mm. ( satuan pencatat dalam mm).
-  Banyaknya curah hujan dan terjadinya hujan ( waktu dan intensitas ) dapat dibaca dari kertas grafik.
2.      Alat Pengukur kelembaban Nisbi
                                                                                    Nama Alat : Higrograf
Gambar
Keterangan
a.    Rambut kuda
b.    System tuas
c.    Pena/penera grafik
d.   Silinder kertas grafik
a)      Satuan alat                  : %
b)      Satuan pengukuran     : %
c)      Ketelitian kerja            : 1%
d)     Prinsip kerja                : berdasarkan sifat kembang kerut benda HIgroskopis.
e)      Cara kerja alat : kelembaban udara akan mempengaruhi rambut untuk mengkerut jika basah dan memanjang jika kering, hal ini menggerakkan sistem tuas yang dihubungkan pada pena. Dan pena akan menghasilkan grafik pada silinder kertas grafik.
f)       Cara pemasangan alat : dipasang pada sangkar meteo
g)      Cara pengamatan :
-       Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara otomatis.
-       Penggantian kertas grafik dilakukan sekali dalam seminggu.
-       Kelembaban nisbi udara dalam satuan persen (%) dapat dibaca  pada kertas grafik.
-     Alat ini dapat digunakan untuk mengetahui ayunan kelambaban nisbi udara selam satu minggu.






3.      Alat Pengukur Suhu Udara
 Nama alat : Termohidrograf
Gambar
Keterangan
a.       Lempeng dwi logam/bimetal
b.      Rambut
c.       System tuas hidrograf
d.      System tuas termograf
e.       Pena
f.       silinder

a)   Satuan alat                    : 0C,%
b)   Satuan pengukuran       : 0C,%
c)   Ketelitian kerja             : 0,50C, 1%
d)  Prinsip kerja :
-       Termometer                  : Muai dwi-logam
-       Hygrometer                  : Higroskopisitas rambut
e)   Cara kerja alat               : Mengembang dan mengkerutnya rambut karena kelembaban udara yang berbeda akan menggerakkan sistem tuas sehingga pena kelembaban udara bergerak dan menggores kertas grafis.
f)    Cara pemasangan alat : protable ataupun  dipasang pada sangkat meteo.
g)   Cara pangamatan :
-       Dipasang kertas grafik pada silinder yang dapat berputar secara otomatis.
-       Kertas grafik diganti setiap minggu.
-       Kelembaban nisbi (%) dan temperature (0C) suatu saat dan ayunannya dapat dibaca pada kertas grafik.





4.      Alat pengukur Suhu Tanah
                                   
Nama alat : Termometer tanah
Gambar
Keterangan

a.       Pipa pelindung termometer
b.      Bagian sensor
c.       Termometer zat cair
d.      Reservoir
e.       Rantai

a)      Satuan alat                   : 0C
b)      Satuan pengukuran     : 0C
c)      Ketelitian kerja            : 0,50C
d)     Prinsip kerja                : Muai ruang zat cair
e)      Cara kerja alat             : Thermometer tanah ditancapkan ke dalam tanah sampai jeluk 50cm.
f)       Cara pemasangan :
-       Cara pemasangan alat : Dibuat lubang pada tanah dengan jeluk tertentu dengan bor.
-       Bagian reservoir termometer dimasukkan lubang kemudian ditimbun kembali dengan tanah bekas galian.
g)      Cara pangamatan :
-       Termometer diangkat dari selubung bagian pelindung, suhu tanah dapat dibaca langsung pada skala yang ditunjuk.
-       Pembacaan harus dilakukan dengan cepat.

 Nama alat : Termometer tanah maksimum dan minimum.
Gambar
Keterangan
a.       Bagian sensor
b.      Pipa berisi zat cair (air raksa)
c.       Jarum hitam penunjuk suhu sesaat
d.      Jarum hijau penunjuk suhu maksimum
e.       Jarum merah penunjuk suhu minimum.

a)      Satuan alat                  : 0C
b)      Satuan pengukuran     : 0C
c)      Ketelitian kerja            : 0,50C
d)     Prinsip kerja                : Muai zat cair pada tabung Bourdon.
e)      Cara kerja alat             : Thermometer diletakkan di dalam tanah.
f)       Cara pemasangan : alat protable, bagian sensor dibenamkan dalam tanah sampai kedalaman 20cm dan dibiarkan selama periode pengamatan.
g)      Cara pangamatan  :
-          Sebelumnya ketiga jarum penunjuk dibuat saling berhimpit dengan memutat sekrup.
-          Pada saat pembacaan  :
ü   Jarum hijau menunjukkan suhu maksimum.
ü   Jarum merah menunjukkan suhu minimum.
ü   Jarum hitam menunjukkan suhu sesaat





5.      Alat pengukur panjang penyinaran
                                            Nama alat : Solarimeter type compbell-stokes
Gambar
Keterangan
a.       Lensa bola kaca pejal dengan jari-jari 7,3cm
b.      Busur pemegang bola kaca pejal
c. Sekrup pengunci kedudukan lensa
d.      Sekrup pengatur kemiringan
e.       Mangkuk tempat kertas pias

a)      Satuan alat                  : Jam
b)      Satuan pengukuran     : %
c)      Ketelitian kerja            : 0,5 jam
d)     Prinsip kerja                : Pemfokusan sinar matahari
e)      Cara kerja alat             : sinar ditangkap oleh lensa dan di fokuskan ke atas kertas pias hingga terbakar. Kemudian panjang kertas pias yang terbakat akan diukur untuk mengetahui panjang penyinaran.
f)       Cara pemasangan :     
-          Syarat pemasangan seperti pada tipe yordan
-          Pemasangan alat sedemikian rupa sehingga :
ü  Mangkuk tempat pemasangan kertas pias harus menunjukan arah timur barat.
ü  Bagian bawah alat harus datar (diatur dengan leveling).
ü  Lensa bola bersama dengan tempat kertas pias dimiringkan sesaui denan letak lintang tempat pengamatan.
g)      Cara pangamatan :
-          Kertas pias dipasang dan diganti tiap sore hari pada pukul 18.00.
-          Kertas pias yang digunakan ada 3 macam, yaitu bentuk lurus, bengkok panjang dan bengkok pendek.
-          Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut.
-          Pengukuran panjang penyinaran actual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut :
ü   Noda langsung bundar dihitung ½ panjang garis tengah noda.
ü   Noda berbentuk titik, setiap dua atau tiga titik dihitung 0,1 jam.
ü   Noda berbentuk garis lubang, dihitung dikurangi 0,1 jam setiap pemusatan.
ü   Noda berbentuk garis tidak langsung, tidak pada dikoreksi.
6.      Alat pengukur Intensitas Radiasi Matahari
                                                                                     Nama alat : Actinograf Dwi Logam
Gambar
Keterangan
a.       Lempeng logam warna putih
b.      Lempeng logam warna hitam
c.       Lembar kaca pyrex
d.      Pena/penera grafik
e.       Silinder kertas grafik

a)      Satuan alat                  : cm2.
b)      Satuan pengukuran     : Kal/cm2/hari
c)      Ketelitian kerja            : 1cm2
d)     Prinsip kerja                : Beda mulai logam hitam dan putih
h)      Cara kerja alat             : Logam putih memantulkan radiasi yang jatuh kepermukaan, sedang logam hitam bersifat menerimannya sehingga perbedaan murni akan dapat menunjukkan besarnya intensitas radiasa matahari yang ditangkap oleh sensor.
i)     Cara pemasangan         : alat dipasang pada tempat terbuka di atas tiang beton yang kuat dan bagian atas dibuat sedemikian rupa sehingga selain surya berada 15 derajat horizon bumi, sinar harus bebas mencapai sensor.
j)     Cara pangamatan :
-          Kertas grafik dipasang dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00.
-          Dari grafik yang tergambar diukur luasan di bawah grafik tersebut dengan plainmeter. Dari luasan terukur disetarakan terhadap kalori/cm2/hari.
7.      Alat pengukur kecepatan angin
                                           Cup Anemometer (stasioner)
Gambar
Keterangan

a.       Mangkuk anemo
b.      Pencatat jarak
c.       Tiang penyangga




a)      Satuan alat                  :  Km
b)      Satuan pengukuran     : Km/jam
c)      Ketelitian kerja            : 1 km
d)     Prinsip kerja                : System mekanik (gir).
e)      Cara kerja alat             : Angin akan diterima dan mangkuk akan berputar, putaran ini akan menggerakan speedmeter melalui sistem.
f)       Cara pemasangan :
-       Alat dipasang pada tiang/menara dengan ketinggian 0,5m, 2m, atau 10m sesuai dengan masing-masing penggunaan.
-       Pemasangan harus pada tempat terbuka, jarak benda terdekat paling sedikit 10 kali tinggi benda tersebut.
g)      Cara pangamatan :
-          Tiap pagi hari pukul 07.00 dibaca angka pada pencatat.
-          Rerata kecepatan angin dapat dihitung dari besarnya selisih pembacaan hari II dengan pembacaan I (jarak tempuh angin) dibagi dengan waktu antara beda pengamatan tersebut (periode satu hari : 24 jam).
8.  Alat pengukur penguapan air
Panic evaporasi klas A
Gambar
Keterangan

a.       Panic evaporasi dengan diameter 120,7cm tinggi 25cm, dan tebal panic 0,8cm
b.      Rangka kayu/besi
c.       Tabung peredam riak/gelombang dengan diameter 10cm
d.      Hook(batang kait) dan skala pengukur (nonius)
e.       Sekrup pemutar batang pengukur

a)      Satuan alat                  : mm
b)      Satuan pengukuran     : mm
c)      Ketelitian kerja            : 0,02mm
d)     Prinsip kerja                : pengukur selisih tinggi permukaan air
e)      Cara kerja alat             : air dalam panic dan merembes dan akan mengisi permukaan, selisih pengamatan hari pertama dan pengamatan hari kedua diukur sebagai besarnya penguapan pada hari itu.
f)       Cara pemasangan :
-          Panic diletakkan pada balok kayu yang disusun datar di atas permukaan tanah.
-          Air bersih dimasukkan setinggi 20cm, permukaan air dijaga jangan kurang dari 2,5cm dari batas tersebut, jika tinggi air kurang dari 10cm dari dasar dapat berakibat kesalahan hingga 15%.
g)      Cara pengamatan :
-       Mula-mula ujung kail (hook) diatur dengan sekrup pemutar tepat menyentuh permukaa air, kemudian tinggi air dapat dibaca pada penera (sampai ketelitian 0,02mm).
-       Pada sore hari berikutnya, ujung kail diatur kembali sampai menyentuh permukaan air.
-       Selisih pembacaan pertama (PI) dengan pembacaan kedua (PII) merupakan besarnya penguapan air.
-       Jika terdapat hujan, maka rumus perhitungan evaporasi : PI – PII + CH (dalam mm). kapasitas maksimum jika terjadi hujan sebesar 50mm pada periode pengamatannya.
-       Penguapan yang terukur adalah pada permukaan air terbuka.

B.      PEMBAHASAN
Dalam praktikum klimatologi, dikenalkan stasiun meteorologi dan alat-alat yang digunakan. Peralatan yang diamati berupa alat-alat klimatolog. Alat meteorologi yang manual terdiri dari beberapa macam alat pengukur curah hujan seperti ombrometer type observation. Ombrometer type observasion memiliki kelebihan antara lain yaitu mampu menampung curah hujan dengan kapasitas setara 300–500 mm curah hujan, selain itu ombrometer memiliki penakaran seluas 100 cm2 dan memiliki ketelitian alat sampai dengan 0,5 mm.
Alat untuk mengukur suhu udara dan pengukur kelembaban nisbi yaitu termohigrograf. Termohigrograf memiliki ketelitian sanpai 0,5° C. hasil dari temperatur suhu dan kelembaban nisbi dapat dibaca pada kertas grafik. Data pada alat ini merupakan data matang yang sudah siap untuk digunakan.
Alat pengukur kelembaban nisbi udara yaitu higrograf. higrograf memiliki ketelitian alat sampai 1%.
      Alat pengukur intensitas radiasi matahari terdiri dari aktinograf dari logam, alat ini memiliki ketelitian alat 1 cm denan sistem kerja sistem mekanik.
      Alat pengkukur jeluk tanah terdiri dari thermometer selubung kayu, thermometer tanah tipe bengkok, thermometer tanah type symons , stik thermometer dan thermometer tanah maksimum dan minimum. Thermometer selubung kayu bersifat portabel dan cara pemasangannya ditancapkan bagian ujungya dengan kedalaman antara 0 – 10 cm, mengapa digunakan kayu sebagai selubung karena kayu  bersifat netral atau tidak bisa menghantarkan panas sehingga suhu yang diukur benar-benar suhu tanah. Thermometer tipe bengkok memiliki ketelitian alat 0,5° C dengan kedalaman jeluk 50 cm. pada thermometer ini pembacaaan harus dilakukan dengan cepat agar diperoleh hasil yang tepat. Suhu tanah dapat dilihat dari skala yang ditunjukkan. Stick thermometer memiliki ketelitian alat sampai 1° C dengan kedalaman tanah sampai 10 cm dan skala dapat dibaca setelah jarum penunjuk suhu sudah konstan atau tidak berubah. Thermometer tanah maksimum dan minimum memiliki ketelitian 0,5°C dengan cara kerja pemuatan zat cair pada tabung Bourdon. Alat ini bersifat portabel dengan kedalaman jeluk tanah hingga 20 cm.
Alat pengukur kecepatan angin yaitu cup anemometer. Cup anemometer memiliki kelebihan dalam ketelitiannya yang mencapai 1 km, alat ini dipasang pada ketinggian 0,5 m, 2 m, atau 10 m dan pemasangannya harus pada tempat yang terbuka.
 





















BAB IV
KESIMPULAN


A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan bahwa dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa sebaiknya alat klimatologi diletakkan pada lapangan terbuka,ini agar pengambilan data menjadi akurat.


B.     Saran
Disarankan agar pada kegiatan berikutnya agar waktu yang diberikan lebih banyak untuk bisa lebih memahami dan mengerti paenjelasan yang diberikan oleh pihak pengelolah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar