MUTASI
Kita telah mengenal adanya bermacam-macam mutasi. Seperti mutasi gene, mutasi genome,
dan mutasi kromosom. Didalam seleksi mutasi “mutasi gene” dipandang paling
penting dalam memuliakan tanaman untuk kemajuan lebih lanjut, karena
menyangkut evolusi, rekombinasi, dan seleksi. Seleksi mutasi didefinisikan
sebagai : “Pembuatan mutasi dengan sengaja dan digunakan untuk menghasilkan
varietas baru”.
Dewasa ini para seleksionis diseluruh dunia cenderung menggunakan seleksi
mutasi atau polyploidisasi sebagai “alat ajaib” untuk mencipta varietas baru
sebab aplikasinya yang sama sekali baru dan keaslian sifat yang dihasilkan
karena lain dari varietas-vaietas baru sebagai hasil seleksi hybridisasi yang
umumnya merupakan sifat kombinasi dari sifat-sifat yang sudah ada sebelumnya.
Mutasi dapat terjadi secara alami maupun buatan. Mutasi alam/mutasi spontan
terjadi secara otomatis di alam. Organisme mengalami perubahan karena kejadian
alam, seperti aliran listrik, halilintar, sinar-sinar mengionisasi dari petir,
serangan insekta-insekta, suhu, bahan kimia, diperkirakan dapat bekerja sebagai
mutagen, mutasi ini tetap muncul secara konstan di alam walaupun kemungkinannya
sangat kecil tetapi merupakan salah satu dasar peningkatan mutu tanaman.
Mutasi spontan berjalan amat lambat,begitu lambatnya sehingga kurang cukup
cepat untuk usaha memperbaiki mutu tanaman.
Mutasi buatan ialah mutasi terjadi karena dipengaruhi oleh mutagen yang pada
dasarnya dicipta /dibuat dengan diilhami sumber alamiah yang mampu
menciptakan perubahan oleh faktor keturunan sehingga menghasilkan mutant.
POLIPLOID
a) Aneuploid
Jumlah kromosom suatu individu tidak
merupakan kelipatan dari jumlah kromosom dasar (jumlah kromosom dasar = n),
dalam hal ini bisa kurang atau lebih contohnya :
2n-2 disebut nullisomi
2n-1 disebut monosomi
2n+1 disebut trisomi
2n+2 disebut tetrasomi
b) Euploid
Jumlah kromosom suatu
individu merupakan kelipatan dari jumlah kromosom dasarnya,:
n disebut monoploid / haploid
2n disebut diploid
3n disebut triplod
4n disebut tetraploid, dst
Sifat tanaman Aneuploid :
- bentuk tanaman lebih kecil dibanding tanaman
diploid
- biasanya steril, disebabkan jumlah kromosom
tidak seimbang sehingga mempengaruhi proses meiosis. Tanaman aneuploid kurang
menguntungkan bila dimanfaatkan sebagai tanaman pangan atau perdagangan. Tetapi
menguntungkan kalau tujuan pemuliaan tanaman misalnya untuk mengetahui
letak-letak gen yang hilang, untuk mengetahui adanya linkage atau untuk
memindahkan kromosom tertentu dengan gen-gen yang diinginkan dari suatu
varietas ke varietas yang lain. Contohnya: Monosomi (2n-1)
Sifat Tanaman Euploid :
Sudah sering dijumpai terutama yang
termasuk diploid yaitu tanaman disekitar kita.
Dari beberapa golongan tanaman euploid
mempunyai perbedaan yang dapat dilihat yaitu
a.
Monoploid
(n)
Juga disebut haploid,
sifat-sifat yang sering dapat dilihat adalah :
- kebanyakan tanaman steril karea pasangan
gametnya tidak seimbang
- pertumbuhannya tidak baik, kerdil, dan
kadang-kadang bulai dan sering tiadk dapat bertahan hidup, sehingga tanaman
haploid kurang penting artinya untuk tujuan komersial, tetapi penting sekali untuk
tujuan pemuliaan yaitu untuk mendapatkan diploid homozigot secara cepat dengan
jalan sebagai berikut :
A
(haploid) AA (diploid homozigot)
[polyploid
dg colchicine]
Tanaman haploid dapat diperoleh dengan jalan menumbuhkan gamet jantan (tepung
sari) atau gamet betina (putik) pada media tertentu
b.
Triploid
(3n)
Dapat dihasilkan
dengan menyilangkan tanaman tetraploid dan tanaman diploid, sedangkan
tanaman tetraploid dapat diperoleh dengan menggandakan kromosom tanaman
diploid.
Sifat-sifat yang dapat
dilihat untuk tanaman ini adalah :
- ummumnya tanaman steril, tidak dapat memproduksi biji, sehingga kurang
penting untuk golongan tanaman yang dimanfaatkan bijinya, tetapi sangat penting
untuk tanaman hias dan buah-buahan (buah menjadi lebih besar :
semangka)
c.
Tetraploid
(4n)
Ada 2 bentuk dari tanaman
tetraploid yaitu :
- Autotetraploid : terdiri dari genom yang sama
asalnya
- Allotetraploid : terdiri dari genom yang
berbeda asalnya
Sifat-sifat tanaman
tetraploid adalah sebagai berikut :
- inti dan volume lebih besar dibandingkan
diploid untuk mendeteksi ada nya polyploid:melihat ukuran stomata
&sel gamet jantan pada tepung sari.
- Ukuran daun dan bunga lebih besar
biasanya disebut dengan Gigas.
- Terjadi perubahan komposisi kimia termasuk
perubahan dan peningkatan macam serta proporsi (bagian) karbohidrat, protein,
vitamin, dan alkaloid.
- Pertumbuhan lebih lambat dibanding diploid,
juga saat pembuangannya sehingga memungkinkan umur tanaman lebih panjang.
- Sering terjadi pula segregasi genetik berubah,
proses meiosis tidak teratur karena terbentuknya gamet dpt secara univalent,
trivalent, pentavalent, atau bivalent. Akibatnya fertilitas menurun dan tampak
dari tepung sari yang daya hidupnya menurun dan biji sedikit. Derajat
fertilitas juga tergantung dari jenis tanaman serta varietasnya.
MALE STERILITY (MANDUL JANTAN)
Ciri-ciri :
1. Kegagalan tepungsari atau sel telur secara
normal,
disebabkan karena
:
- benang sari atau putik cacat
- tepungsari tidak normal.dan sel telur dapat gugur
Apabila kemandulan terletak pada alat kelamin
jantan disebut mandul jantan atau male sterility.
Mandul jantan : - tanaman hanya memiliki alat
kelamin betina
yang berfungsi atau ketidaksempurnaan alat
kelamin jantan,
- gagal membentuk sporogen yang normal pada
benangsari,
- gagalnya tepung sari menjadi dewasa,
- gugurnya tepungsari dan layu sesudah bunga
membuka yang disebabkan anthera
mengalami
degenerasi.
2. Mandul jantan juga dapat dicirikan dengan
tepungsari yang normal tetapi kepala sari tidak dapat membuka akibat kerusakan
mekanis dari anthera, hal demikian disebut “Fungsional Male Sterility”.
Terdapat pada beberapa tanaman hermaprodit atau bunga jantan dan betina
terpisah (tanaman berumah satu) spt.jagung dimana benangsari sering tidak
berfungsi.
Mandul jantan fungsional /mandul posisional
/mandul struktursk sering terdapat pada tomat, kemandulan tersebut disebabkan
oleh gen tunggal (p) sehingga individu bergenotip pp adalah mandul jantan
sedang individu PP dan Pp adalah fertile. Individu pp dapat dipertahankan
dengan menyerbuk sendiri dengan menggunakan kepalasari yang dibuka secara
mekanis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar